Open Networks



 

Sejak kecil dan sampai sekarang kita selalu berhadapan dengan semua orang dengan tipe yang berbeda – beda. Agar kita bisa dapat menjalin komunikasi dengan mereka kita jangan sampai untuk menutup diri kita kepada orang – orang tersebut. Bisa jadi orang tersebut menjadi investasi waktu bagi kita. Berikut akan saya jabarkan aspek – aspek tersebut :

1.       Berteman dengan Semua Usia

Membuka diri untuk berinteraksi dengan semua orang adalah hal yang sudah saya jalani sejak menduduki bangku sekolah dasar, tepatnya dikelas 4 SD. Pada usia tersebut saya memberanikan diri untuk berteman dengan orang yang jauh lebih tua dari saya. Saya berteman dengan tetangga saya yang bernama ramma dan Rahman. Kalau dipikir, usia saya lima kali lebih  muda dari usia mereka.

Mereka menerima saya sebagai teman hal yang paling utama adalah saya merupakan tetangga mereka. Sejak kecil saya adalah orang yang suka berbicara dan menanyakan kesuatu hal. Hal yang sering aku tanyakan kemereka adalah seputar musik, hotwheels, sepeda, dan basket. Apabila saya Tarik benang merahnya hobi yang sama memberi kami untuk berteman.

Pada dilingkungan yang sama, saya mendapatkan tetangga baru. Dia pindahan dari medan, tapi usianya tiga kali lebih muda dari saya. Dia bernama Iqbal. Ya pada usia itu seorang anak tidak terlepas dengan kegiatan bermain game. Game memberi kami untuk berinteraksi yang intens, kadang sepulang sekolah dia bermain dirumah saya begitu pun sebaliknya.

Waktu SMP

Saat menduduki dibangku ini, saya diajak oleh rahman untuk bergabung ke organisasi ke Islaman di area komplek perumahan kami. Kebetulan pada saat itu yang menjadi ketua organisasi tersebut adalah dia. Saya mengiyakan untuk mengikuti perkataan nya, sebab saya ingin merasakan bagaimana rasanya berorganisasi. Lambat laun mengikuti organisasi ini, circle pertemanan saya menjadi lebih luas dari sebelumnya. Ilmu saya semakin komplek saat diajari dari Rahman beserta rekannya. Saya diajarkan untuk mengatur waktu, cara bersikap, cara berkoordinasi, dan ilmu – ilmu seputar keislaman.

Bersepeda adalah hari – hari yang tidak bisa dilewati bersama Ramma, biasanya di waktu sore pukul lima kami bersepeda bersama. Tak lupa dia mengajak teman seusianya. Dan saya mulai berkenalan dengan teman sebayanya. Namun, karena  mengikuti orang tuanya, ramma pindah ke jawa. Alhamdulillah meski ramma telah pindah, hubungan saya bersama temannya ramma selalu aktif. Sampai – sampai kami join club sepeda dengan nama prabumulih cycling community. Club sepeda ini diketuai oleh pak lamdhi Hussein. Dikarenakan member club sepeda itu masih dikit dan satu frekuensi seputar dunia persepedaan hubungan pertemanan saya dengan pak lamdhi baik. Waktu demi waktu anggota pun semakin tumbuh akhirnya aku berkenalan dengan anggota baru. Begitu senangnya pada saat itu, saat umur saya masih muda belia saya sudah berinteraksi dengan seorang anggota DPR, petinggi di perusahaan BUMN, bahkan pengusaha sepeda.

 

 

Pensi SMA

Saat dikelas dua SMA, saya di percayai oleh ketua OSIS saya yakni MW larambang untuk menjadi ketua panitia Fun Bike. Boleh bang, adalah kalimat saya saat menyutujui tawaranya. Saat briefing, anggaran yang di butuhkan untuk panitia funbike sendiri sebesar 35.000.000 Rupiah. Saya sedikit khawatir apakah saya bersama tim saya bakal bisa mendapatkan uang sebesar itu. Bendahara OSIS telah membuatkan proposal pendanaan. Saya bersama tim mulai memikirkan bagaimana agar uang itu bisa tercapai. Saya mencoba untuk mencari channel untuk penyumbang sponsor ini, Alhamdulillah bersama club sepeda prabumulih cycling community saya mendapatkan jalan terang. pak lamdhi sebagai ketua prabumulih cycling community memberi dana yang cukup besar, saya sangat berterima kasih bersama beliau, begitu juga dengan yang lain, berkat satu club sepeda ini, saya bisa memasuki kantor walikota dan bertemu dengan walikota untuk mendapatkan pendanaan sponsor dari panitia ini. Pun demikian dengan bapak BUMN yang saya kenal dia memberi sponsor yang paling besar. Saat memikirkan prihal doorpirze saya diberi jalan kemudahan oleh koh ronny, beliau memberi 3 unit sepeda, dan puluhan aksesoris sepeda. Saat pendanaan sudah tercapai, senangnya bukan main. Berkat berkenalan dengan beliau - beliau tersebut acara Fun Bike yang diadkan oleh pensi dari sekolah saya berjalan dengan lancar.

 

2.       3C ( Cengli, Cincai, dan Cuan)

 

Saat memasuki bangku kuliah saya mengajak teman saya bernama Ucok untuk mencari kesempatan mencari Cuan/ uang. Kebetulan aku bersama Ucok bersal dari daerah yang sama yakni Sumatera Selatan. Keakraban dengan dia begitu deras dikarenakan berasal dari daerah yang sama. saya mencoba cincai / tidak perhitungan dengan dia, akhirnya kami timbul rasa cengli / selaras. Saya mengajak dia untuk menjual buku kalkulus kepada anak – anak kelas. Buku kalkulus yang original sangat mahal, karena belum ada orang yang melakuka koordinir buku Fotocopy-an nya, akhirnya kami yang melakukan itu semua. Semua data anak yang mengiyakan dari 46 mahasiswa dikelas setuju dengan kami berdua. Saya bersama ucok mencoba membandingkan fotocopy-an yang mana harganya murah dan kualitasnya tidak begitu buruk. Dan akhirnya kami mendapatkan tempat fotocopy-an yang sesuai. Alhamdulillah jalan awal cuan ini begitu lancar, dan mendapatkan profit yang oke.

 

Di bangku kuliah begitu banyak orang yang mengoleksi sepatu, saya memanfaatkan kesempatan ini sebagai ladang cuan saya. Kebetulan pada tahun 2017, shoes and care berulang tahun dan mengadakan promo cuci sepatu gratis, untungnya teman – teman saya tidak menyadari adanya promo tersebut, lalu saya melontarkan pertanyaan “ada yang mau dicucikan sepatunya di shoes and care plus bayar jasa 5k  antar jemput sepatu kalian ? disini saya mendapatkan 13 pairs, begitu senangnya hati ini, setiba di shoes and care saya berhadapan dengan ownernya langsung, yaitu Dr tirta. Disana saya menyempatkan diri menanyakan prihal cara mencuci sepatu dan ilmu seputar merawat sepatu. Dr tirta bagiku orang yang selalu buka untuk semua orang. Saya pun diajarkan bersama beliau. Ilmu cara merawat sepatu dari beliau saya catat kuat – kuat di kepala.

 

Minggu berikutnya setelah bertemu dengan Dr tirta, saya mengajak teman saya yang kebetulan memiliki hobi yang sama seputar sepatu. Dia bernama dimas, dengan tegas dia langsung mau bergabung dengan saya untuk menjalankan bisnis cuci sepatu. Saya mempercayai dia sebagai rekan bisnis saya karena cincai dan cengli sering kami lakukan bersama, jadi kepercayaan satu sama lain sudah timbul. BMC (Business Modal Canvas) kami rancang. Sepekan berikutnya dan seterusnya Alhamdulillah membuahkan hasil. Customer semakin meningkat, akhirnya saya mengajak ucok untuk bergabung bersama. Ucok ini anak himpunan mahasiswa di bidang minat dan bakat. Pada suatu ketika HMTL (Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan ) mengadakan acara tentang bisnis, berkat ucok saya mendapatkan lapak dagang secara gratis.

 

 

 

Pada saat hari H melakukan jasa cuci sepatu di lapak acara tersebut, agar bisa terkendali saya mengajak teman saya lagi bernama radifan. Dia orang yang super super humble kesiapa saja. Jadi berkat dia saya mendapatkan banyak customer.

 

Memasuki tahun 2019 akhir, radifan bekerja part time disalah satu kedai kopi dekat dengan kampus kami. Lokasi kedai kopi yang tempat dia bekerja ini sangat strategis dengan lalu lalangnya mahasiswa. Berkat strategis area, kedai kopi tempat dia bekerja selalu ramai oleh customer. Oh ya nama kedai kopi tempat dia bekerja bernama dagangkopi. Tiga minggu bekerja disana, dia memanggil saya untuk kesitu. Setelah saya sampai, saya dipertemukan oleh radifan dengan orang yang punya kedai dagangkopi tersebut dia bernama iman. Sedikit cincai akhirnya kami menemukan jalan ide, untuk membuka cuci sepatu saya disini. Berkat iman atau yang sering saya sapa bang iman. Saya mendapatkan lapak jualan gratis. Wah saya sangat berterima kasih kepada beliau.

 

3.       Jangan Memandang Title

 

Saat ada suatu mata kuliah satu kelas bersama adik tingkat, saya tidak memandang diri untuk dihormati dan disegani. Untuk perkanalan diri, saya yang melakukan perkenalan diri yang paling awal, dan melontarkan pertanyaan untuk menarik mereka agar mereka bisa menjadi teman akrab saya. Saya mendapatkan empat orang yang paling dekat dengan saya, salah satu dari berempat tersebut bernama zulhazmi. Saya bersama dia, kami sama – sama suka berbincang dunia politik luar negeri dan akhirnya kami memutuskan untuk memasuki UII MUN. keluasan ilmu yang dia miliki seputar politik luar negeri dia akhirnya menjadi delegasi UII MUN untuk ke London MUN. setelah menjadi delegasi disana, dia ditarik sebagai president UII MUN conference . saya mendapatkan mandat dari dia untuk menjadi ketua panitia di divisi delegate affair. Tapi kali ini saya tolak, karena dengan tugas besar kuliah yang sangat berat di semester saya duduki, saya memilih menjadi wakil disana. Lima bulan menyusun rencana dan hari H selama tiga hari berjalan lancar. Untuk di tahun berikutnya saya ditunjuk oleh dia untuk menjadi president UII MUN conference berikutnya, tapi tetap saya tolak juga, mohon maaf zul, karena disemester depan saya sudah menjalankan tugas akhir.

 

Kepada siapapun baik tukang parkir, supir, helper dan admin di suatu pekerjaan jangan sungkan untuk kita memperkenalkan diri terlebih dahulu. Itu agar kita bisa  menempatkan posisi kita diterima disegala pihak.

 

 

 

 

4.       Benang merah

 

Semakin luas jaringan pertemanan kita, semakin besar pula peluang kita untuk mendapatkan bantuan dari semua pihak. Peluang ini bisa didapatkan bukan hanya dari lingkup jaringan kita akan tetapi jaringan milik orang lain yang kita kenal. Serta tidak lupa untuk bertegur sapa kepada mereka meski kita jarang bertatap muka dengan mereka. Melalui media social adalah jalan yang terbaik.

 

 

 

 

Komentar

Postingan Populer