Hidden Meaning from Watching Anime
Halo hao jiu bu jian, long time no see, dan lama tak berjumpa. Akhir –
akhir ini aku sudah menyelesaikan tontonan favoritku loh. BTW di akhir winter
ini yang aku tonton yaitu yakusoku neverland, jujutsu kaisen, mushoku tensei, shingeki
no kyojin, dan Re-zero. Kalian pasti ada yang nanya “wehh apaan neh, kok namanya
rada ke jepang – jepangan”. Hehe iya gan yang ku tonton itu serial animasi
jepang atau yang biasa disebut anime.
Pada tau ga anime itu apaan ? jadi yang dimaksud anime adalah animasi 2D
berwarna yang di buat dengan bantuan computer yang memiliki alur cerita yang
beragam mulai dari aksi, romantic, bahkan komedi. Pada awalnya bentuk mentahan
anime itu berupa gambar hitam dan putih atau yang biasa disebut manga.
Di jepang sendiri anime di tonton oleh berbagai macam kalangan gan, mulai
dari anak – anak sampai orang lansia. Oh ya kenapa si anime bisa segitunya di tonton oleh semua kalangan? Alasanya si simple
gan, karena di setiap genre anime ada pesan motivasi hidup dan menemukan
pembelajaran baru. seperti “kita belum kalah, kita kalah jika kita menyerah”.
Di Indonesia sendiri anime di tonton oleh kalangan anak muda atau orang
yang selalu berjiwa muda termasuk aku
hehe. Alasan aku sendiri menonton anime ya itu disetiap episode terdapat kalimat
yang menyentuh hati agar selalu tetap hidup. Selain dari makusd paragraf
sebelumnya, menurut aku anime lebih berwarna dalam artian fantasi dan kreativitas
yang ada disetiap gambar di anime membawa aku untuk berpikir lebih luas dan
mudah untuk berimajinasi.
Dilain hal itu ada juga yang masih menganggap dan menilai orang yang
menonton anime itu hal yang ke kanak – kanakan. Mereka menganggap anime
hanyalah gambar kartun yang ditonton oleh bocah. Kalaupun ada orang yang
menilai aku masih kanak-kanakan hanya karena anime sih ya kuterima ajalah, berarti
aku selalu berjiwa muda dong hehe. Oh ya bahkan CMO Indofood (Axton Salim) pun selalu berjiwa
muda meski umurnya berada di kepala
empat alias 40 tahunan, bahkan bang Axton ada quote tersendiri berkaitan dengan
ini “Menjadi anak anak bukan berarti ke-kanakan”.
Komentar
Posting Komentar